Pagi-pagi sekali si Monky monyet berangkat dari rumahnya. Karena perjalanan yang dia tempuh sangat jauh, dia tak ingin jika sampai kemalaman tiba di tujuan. Tak lupa dia juga membawa makanan sebagai bekal.
Sementara di tempat lain, buaya tengah berbincang dengan isterinya. Kini, isterinya tengah hamil. Dan isterinya merengek-rengek ingin makan hati monyet. Ngidam, begitulah istilah umumnya.
Sang isteri terus merengek dan merayu, hingga membuat si buaya pusing tuju keliling. Dia sudah berkali-kali menjelaskan pada isterinya bahwa di muara ini tidak ada monyet, jadi dia harus mencari kemana lagi?
Tapi penjelasan buaya ini sama sekali tak di hiraukan. Sifat isterinya yang sangat manja membuat buaya hanya bisa berjanji bahwa lain kali jika ada monyet dia akan membawakan hati monyet itu.
Ketika mereka tengah asik berbincang, tiba-tiba terdengar suara memanggil di depan rumah mereka. Buaya pun keluar untuk melihat siapa gerangan yang datang. Dan betapa gembiranya dia setelah tahu bahwa yang berkunjung adalah si monyet teman lamanya.
Merekapun kemudian bercanda dan bercerita tentang kenangan masa lalu. Kebahagiaan terpancar dari ekspresi keduanya, karena mereka memang sudah lama tak bertemu.
Setelah menginap semalam di kediaman buaya sahabatnya, Monky monyep pun berpamitan untuk pulang ke rumahnya di hutan. Dan sebagai wujud penghormatan kepada kawan lamanya, si buaya berniat untuk mengantarkanya. Tapi sebelum mengantar si monyet, buaya di panggil oleh isterinya. Mereka bicara empat mata di dalam kamar.
"Pak, kamu sudah janji mau membawakan hati monyet. Nah, sekarang monyetnya sudah ada. Mana janji mu?". Rengek si isteri buaya.
"Ya nanti saja bu. Dia itu sahabat ku. Tak mungkin aku menghianati sahabat ku sendiri". Kata buaya.
"Kamu bisanya hanya janji-janji saja pak. Ini semua demi anak mu yang tengah ku kandung. Kamu lebih memilih anak mu atau sahabat mu? Pokoknya jika kau tak membawa hati monyet, aku akan pergi dari rumah ini". Kata isteri buaya mulai merajuk manja.
Buaya menjadi sangat bingung. Kini dia berada di posisi yang sulit. Yaitu memilih antara teman karibnya dan isterinya. Ahirnya, dengan terpaksa dia menuruti kemauan isterinya. Dia berjanji kalau pulang dia akan membawakan hati monyet.
Lalu, si buaya pun keluar dan mengajak monyet untuk berangkat. Dia menyuruh si monyet naik ke punggungnya dan akan mengantarkan monyet lewat jalur sungai. Tapi ternyata si buaya memiliki rencana licik yang tak di ketahui si Monky monyet. Dan tanpa curiga si Monky monyet naik ke punggung buaya sahabatnya itu.
Tapi, setelah berenang agak jauh..si Monky monyet mulai merasakan kejanggalan. Karena si buaya berenang semakin ke tengah sungai menjauhi daratan. Dan ahirnya si monyetpun mulai curiga.
"Hai buaya sahabat ku, mengapa kita malah menjauhi daratan?". Tanya si Monky monyet.
Lalu buayapun bercerita tentang permintaan isterinya, bahwa dia ingin makan hati monyet. Mendengar cerita buaya, si monyet menjadi terkejut. Kini dia mulai sadar bahwa keselamatanya telah terancam. Tapi dia berusaha bersikap tenang sambil mencari ide untuk lepas dari bahaya itu. Dan ahirnya, dia menemukan sebuah akal.
"Hahaha.. Jadi cuma itu masalahnya? Kenapa kamu tak bilang dari awal". Kata monyet.
"Lho? Kenapa kamu malah tertawa? Bukankah kau tahu itu berarti keselamatan mu terancam. Karena aku berniat mengambil hati mu". Kata buaya heran.
"Iya aku tahu kawan, tapi sayang sekali aku akan membuat mu kecewa.. ". Kata monyet lagi.
Tapi, setelah berenang agak jauh..si Monky monyet mulai merasakan kejanggalan. Karena si buaya berenang semakin ke tengah sungai menjauhi daratan. Dan ahirnya si monyetpun mulai curiga.
"Hai buaya sahabat ku, mengapa kita malah menjauhi daratan?". Tanya si Monky monyet.
Lalu buayapun bercerita tentang permintaan isterinya, bahwa dia ingin makan hati monyet. Mendengar cerita buaya, si monyet menjadi terkejut. Kini dia mulai sadar bahwa keselamatanya telah terancam. Tapi dia berusaha bersikap tenang sambil mencari ide untuk lepas dari bahaya itu. Dan ahirnya, dia menemukan sebuah akal.
"Hahaha.. Jadi cuma itu masalahnya? Kenapa kamu tak bilang dari awal". Kata monyet.
"Lho? Kenapa kamu malah tertawa? Bukankah kau tahu itu berarti keselamatan mu terancam. Karena aku berniat mengambil hati mu". Kata buaya heran.
"Iya aku tahu kawan, tapi sayang sekali aku akan membuat mu kecewa.. ". Kata monyet lagi.
Komentar
Posting Komentar
Nama ::
Request LOKER ::