i ceritakan setelah si kancil mengalahkan si kuda kundalini pada lomba lari, namanya semakin melegenda. Tiap binatang mulai membicarakan tentang kehebatan si kancil. Ternyata, binatang kecil ini memiliki keberanian dan kemampuan yang tak bisa di anggap remeh.
Seperti sebuah pribahasa.. Semakin tinggi sebuah pohon, maka semakin kencang angin yang akan menerpanya. Ibarat hidup, semakin sukses seseorang, maka ujian yang di hadapi juga akan semakin berat. Terkadang ujian yang datang bukan berasal dari orang lain, melainkan dari diri sendiri. Begitupun si kancil..
Ternyata, ketenaran dan nama besar yang di sandangnya, menumbuhkan rasa sombong yang tak di sadarinya. Karena telah menang lomba lari mengalahkan kuda kundalini, si kancil merasa menjadi hewan tercepat di seluruh dunia. Dia mengumumkan dan menceritakan kehebatanya waktu mengalahkan si kuda ke semua hewan, tentu saja dengan lagak sedikit menyombongkan diri.
Ternyata hal tersebut di ketahui oleh sahabat lamanya, yaitu si siput. Si siput merasa memiliki tanggung jawab untuk mengingatkan si kancil agar tak lupa diri. Hal tersebut sebagai wujud balas budi karena dulu si kancil pernah menolongnya dari elang yang mau memangsanya.
Ahirnya, pergilah si siput menemui sahabat lamanya. Yaitu si kancil.
"Hai kancil sahabat ku, ku tahu kini nama mu mulai terkenal di seluruh hutan. Bukan hanya di kawasan Alas purwa, tapi juga di luar wilayah Alas purwa ini". Kata siput membuka pembicaraan.
"Oh tentu saja siput teman ku, itu semua karena mereka mengakui kehebatan ku. Hahaha.. ". Kata kancil dengan sombongnya.
Si siput menghela nafas panjang mendengar jawaban itu. Ternyata kancil yang sekarang telah jauh berbeda dengan kancil yang pernah menolongnya dahulu. Dulu si kancil sangat baik, rendah hati, dan tak pernah memiliki sifat sombong. Tapi ternyata ketenaran akan namanya telah merubahnya hingga sejauh ini. Siput merasa perihatin melihatnya.
"Tapi kancil sahabat ku, janganlah semua ketenaran itu membuat mu lupa diri. Karena kehebatan bukanlah segalanya, itu hanya ujian agar kau mampu mengendalikan hawa nafsumu". Kata siput dengan bijak.
"Apa maksud mu? Apakah menurut mu aku sombong? Aku hanya berkata sesuai fakta. Pada kenyataanya aku memang sehebat yang mereka katakan". Jawab kancil dengan nada ketus.
"Apakah benar begitu? Ingat kawan, di atas langit masih ada langit. Dan sehebat apapun diri mu, pasti masih ada yang lebih hebat dari mu. Bahkan mungkin juga aku bisa saja mengalahkan mu". Kata siput.
"Hahaha.. Binatang kecil seperti mu mau mengalahkan ku? Bahkan jika dulu aku tak menolong mu, kau sudah di mangsa oleh elang". Kata kancil mengejek.
Komentar
Posting Komentar
Nama ::
Request LOKER ::