Merekapun kemudian bercanda dan bercerita tentang kenangan masa lalu. Kebahagiaan terpancar dari ekspresi keduanya, karena mereka memang sudah lama tak bertemu.
Setelah menginap semalam di kediaman buaya sahabatnya, Monky monyep pun berpamitan untuk pulang ke rumahnya di hutan. Dan sebagai wujud penghormatan kepada kawan lamanya, si buaya berniat untuk mengantarkanya. Tapi sebelum mengantar si monyet, buaya di panggil oleh isterinya. Mereka bicara empat mata di dalam kamar.
"Pak, kamu sudah janji mau membawakan hati monyet. Nah, sekarang monyetnya sudah ada. Mana janji mu?". Rengek si isteri buaya.
"Ya nanti saja bu. Dia itu sahabat ku. Tak mungkin aku menghianati sahabat ku sendiri". Kata buaya.
"Kamu bisanya hanya janji-janji saja pak. Ini semua demi anak mu yang tengah ku kandung. Kamu lebih memilih anak mu atau sahabat mu? Pokoknya jika kau tak membawa hati monyet, aku akan pergi dari rumah ini". Kata isteri buaya mulai merajuk manja.
Buaya menjadi sangat bingung. Kini dia berada di posisi yang sulit. Yaitu memilih antara teman karibnya dan isterinya. Ahirnya, dengan terpaksa dia menuruti kemauan isterinya. Dia berjanji kalau pulang dia akan membawakan hati monyet.
Lalu, si buaya pun keluar dan mengajak monyet untuk berangkat. Dia menyuruh si monyet naik ke punggungnya dan akan mengantarkan monyet lewat jalur sungai. Tapi ternyata si buaya memiliki rencana licik yang tak di ketahui si Monky monyet. Dan tanpa curiga si Monky monyet naik ke punggung buaya sahabatnya itu.
Tapi, setelah berenang agak jauh..si Monky monyet mulai merasakan kejanggalan. Karena si buaya berenang semakin ke tengah sungai menjauhi daratan. Dan ahirnya si monyetpun mulai curiga.
"Hai buaya sahabat ku, mengapa kita malah menjauhi daratan?". Tanya si Monky monyet.
Lalu buayapun bercerita tentang permintaan isterinya, bahwa dia ingin makan hati monyet. Mendengar cerita buaya, si monyet menjadi terkejut. Kini dia mulai sadar bahwa keselamatanya telah terancam. Tapi dia berusaha bersikap tenang sambil mencari ide untuk lepas dari bahaya itu. Dan ahirnya, dia menemukan sebuah akal.
"Hahaha.. Jadi cuma itu masalahnya? Kenapa kamu tak bilang dari awal". Kata monyet.
"Lho? Kenapa kamu malah tertawa? Bukankah kau tahu itu berarti keselamatan mu terancam. Karena aku berniat mengambil hati
Tapi, setelah berenang agak jauh..si Monky monyet mulai merasakan kejanggalan. Karena si buaya berenang semakin ke tengah sungai menjauhi daratan. Dan ahirnya si monyetpun mulai curiga.
"Hai buaya sahabat ku, mengapa kita malah menjauhi daratan?". Tanya si Monky monyet.
Lalu buayapun bercerita tentang permintaan isterinya, bahwa dia ingin makan hati monyet. Mendengar cerita buaya, si monyet menjadi terkejut. Kini dia mulai sadar bahwa keselamatanya telah terancam. Tapi dia berusaha bersikap tenang sambil mencari ide untuk lepas dari bahaya itu. Dan ahirnya, dia menemukan sebuah akal.
"Hahaha.. Jadi cuma itu masalahnya? Kenapa kamu tak bilang dari awal". Kata monyet.
"Lho? Kenapa kamu malah tertawa? Bukankah kau tahu itu berarti keselamatan mu terancam. Karena aku berniat mengambil hati
Komentar
Posting Komentar
Nama ::
Request LOKER ::