Loker SBR YAMAHA


 Bidi hanya tersenyum lebar, memperlihatkan gigi-gigi gendutnya.

“Kemarau kali ini memang parah banget, kawan-kawan..”Tiba-tiba Gala Gajah muncul dari balik semak-semak. “Harusnya pertengahan bulan ini hujan sudah turun”

“Eh, bagai mana kalo kita tambah saja air rawa ini?” Usul Bidi spon-tan. “Tadi sewaktu jalan-jalan, aku sempat melewati air sungai di kaki bukit. Di sana, air masih mengalir meskipun tidak sederas biasanya.”

“Boleh juga idemu! Tapi, bagaimana cara membawa airnya, ya?” Caca Cacing membayangkan jaraknya. “Eh, Gala … belalaimukan panjang tuh. Bisa menyimpanair.

“Waduh, tapi kalau hanya Gala yang bawa air, kapan penuhnya?” ujar Kodi Kodok.

“Ya nggak dong! Kita kan mesti gotong royong!” kata Cica Cacing lagi.

“Tapi, badanku kecil, mana bisa bawa air banyak-banyak?” tanya Kodi lagi.

“Kita kerumah pak Beyu saja! Berang-berang yang tukang kayu itu!.

Dia kan suka menyimpan perkakas bekas! Siapa tahu dia punya panci, ember, atau apapun yang bisa menyimpan air.” pekik Joli Gelatik tiba-tiba.Teman-temanya pun setuju.

Dari rumah Pak Beyu, mereka di bekali beberapa panci bekas yang sudah di tambal, dan ember yang cukup besar untuk menampung air. Wah, Pak Beyu memeng pintar memperbaiki peralatan.

Rombongan warga rawa pun berbondong-bondong menuju kesungai di kaki bukit. Joli dan beberapa temanya menciduki air ke ember dengan dedaunan. perlahan tapi pasti, ember dan panci mulai penuh air. Gala menyedot air sebanyak mungki, kemmudian dia memikul panci yang di penuhi dengan air. Ember di punggung Bidi perlahan mulai penuh. Beberapa kali mereka bersama-sama bolak-balik mengangkut air antara sungai dan rawa hingga air cukup untuk beberapa waktu kedepan.

Setelah seharian penuh mengisi rawa, Bidi dan teman-temanya beristirahat dan menikmati hasil kerja sama mereka. Kodi melampat dan berenang sangat riang. Cica mulai menggali tanah dengan lebih mudah. Bidi berendam dengan santai sementara Joli bisa berkicau dengan riang karena bisa memakan kutu dikulit Bidi denagan tenang.

Semuanya bersuka cita, masalah air rawa bisa di tangani bersama dan kemarau bisa di lalui warga rawa dengan ceria.


Cerita Fabel – Gong Ajaib

Komentar