Loker Laundry


 ah raga itu berkunjung ke rumah kang bahlul untuk bertemu orang tuanya. Dari raut wajahnya, sepertinya ada hal serius yang ingin disampaikan.

"Begini bapak Bahlul, maksud kedatangan saya kemari untuk membahas masalah kesehatan anak bapak". Kata pak guru membuka percakapan.
"Masalah kesehatan anak saya? Memangnya ada apa dengan anak saya pak?". Tanya ayah si bahlul bingung dan merasa was-was.

"Begini pak, sebelumnya saya minta ma'af. Sepertinya anak bapak mengalami gangguan penglihatan yang cukup serius. Apakah sudah diperiksakan ke dokter pak?". Tanya pak guru itu.

"Gangguan penglihatan? Apa maksud bapak? Saya gak ngerti lho pak. Mata anak saya baik-baik saja, penglihatanya juga jelas". Jawab ayah kang bahlul.

"Jadi begini pak, tadi saya mengadakan kuis dengan para murid. Dan hanya si bahlul yang menjawab salah, tapi dia sangat yakin. Oleh karena itu saya simpulkan kesalahan tidak terletak pada jawabannya, tapi karena gangguang penglihatan yang dia miliki". Jelas pak guru.
"Lho memangnya pertanyaan apa yang bapak tanyakan to? Saya jadi penasaran.. ". Kata ayah kang bahlul.

"Begini pak, saya tadi bertanya tentang warna seragam sepak bola yang bertanding semalam. Dan dengan yakinya si bahlul menjawab hitam dan putih. Padahal setau saya, yang bertanding semalam itu mengenakan seragam warna merah untuk inggris dan kuning untuk brazil. Nah oleh sebab itu saya dapat menyimpulkan bahwa anak bapak mengalami buta warna". Kata pak guru menjelaskan panjang lebar.

"Hahahaha.. Jadi cuma gara-gara itu to pak". Jawab ayah kang bahlul sambil tertawa terbahak-bahak. "Lho? Kok malah tertawa pak? Ini masalah yang serius lho pak. Apa lagi untuk anak seumuran si bahlul yang masa depanya masih panjang". Kata pak guru keheranan.

"Ma'af ya pak hehehe. Sebenarnya pak guru tidak salah, dan terimakasih juga telah perhatian pada anak saya. Tapi anak saya juga tidak salah. Jawabannya benar 1000% gak meleset". Kata ayah kang bahlul.
"Maksud bapak?". Pak guru semakin bingung.
"Ya pantas saja anak saya akan menjawab begitu, dan jawabannya gak salah. Alasannya, kami ini orang tak mampu pak yang tak bisa beli tv berwarna. Alias.. TV kami masih hitam putih. Hahahaha".
Dan guru olah raga pun diam membisu, hahaha.

Demikian cerita anak lucu nya adik-adik. Mungkin adek-adek punya cerita lucu juga di sekolah. Silakan diceritakan ke ibu bapak di rumah, agar ortu adek-adek bisa mendengarkan juga dan membenarkan bagian salah. Selamat malam silakan bobo yang nyenyak adik-adik semua.

Komentar