karyawan rumah makan


 elesai memotong, masalah selanjutnya adalah saya tidak bisa mengoperasikan mesin jahit! Bahahahaha... Parah! Lalu, muncul lagi orang baik, yaitu Mbak Waya. Dengan sabar ia mengajari saya mencantumkan baju yang akan dijahit, juga menggunakan mesin jahitnya. Duh, ya... Puji syukur, saya selalu ditemukan dengan orang-orang yang baik. Kedodolan saya selanjutnya,  mencari-cari kain sepotong yang saya anggap hilang. Padahal, ia ada di bawah. Saya mencari dua helai kain. Padahal, nyata-nyata potongan selanjutnya adalah satu helai! #LangsungNyungsep

Eh iya, kami batal membuat kulot. Karena entah kenapa, saya juga lupa penyebabnya. Waktu itu kami praktek membuat cardigan warna hitam polos. Selesai dijahit, saya dan Mbak Riski salat zuhur. Mbak Riski juga banyak bantuin saya waktu itu :D. Dan Mbak Astri, dengan baik hatinya melanjutkan jahitan saya yang belums selesai. Loh, katanya sudah tadi? Iya, sudah dijahit oleh saya. Tapi belum diobras :D yang ngobras akhirnya Mbak Astri dan yang memberikan rupa-rupa tambahan jahitan di cardigan juga Mbak Astri. Ya Allah... Ini saya belajar menjahit, apa niat dijahitin, sih? Wehehehe.... Terima kasih banyak, Mbak Astri yang baik hati ^_^

Jadi, kalau saya perhatikan mesin jahit itu bisa macam-macam. Kalau mesin jahit yang saya kenali dulu itu hanya bisa untuk menjahit saja. Sementara yang ini, bisa untuk ngobras dan lain lagi dan lain lagi. Fungsinya banyak, saya masih belum begitu paham. Hanya melihat hasil jahitan teman-teman yang dibuat macam-macam. Terima kasih kepada Mbak Astri yang sudah memberikan kesempatan kepada saya untuk ikut mencoba menggunakan mesin jahit hebatnya ^_^. Semoga ada waktu untuk mencoba lagi :)


Tulisan sudah tayang di

Komentar