Pramuniaga di Solo babyShop


 Di Indonesia tenaga kerja sebagai pramuniaga merupakan salah satu
pekerjaan yang banyak dicari. Pengertian pramuniaga menurut Suharso dan
Retnoningsih (2014) adalah karyawan yang bekerja di perusahaan dagang dimana
mereka memiliki tugas untuk melayani konsumen. Karena tugas utama

pramuniaga adalah untuk melayani konsumen, otomatis pramuniaga akan
berhadapan langsung dengan konsumen.

Menurut Donassolo danMatos (2014) pramuniaga diharapkan agar mampu
mengerjakan tugas utamanya disertai dengan sikap dan pengetahuan yang
mumpuni. Pramuniaga harus dengan tulus dan ramah serta senan tiasa tersenyum

saat melayani konsumen. Pramuniaga juga diharapkan untuk menguasai produk-
produk yang sedang didagangkan, manakala konsumen yang tidak tahu mengenai
sebuah produk, tentu saja pramuniaga harus menjelaskan produk tersebut kepada

konsumen berikut dengan tata letak produk disebuah toko.

Keharusan seorang pramuniaga melakukan berbagai pekerjaan secara
bersamaan tentu saja diperlukan kemampuan khusus seperti mengelola emosi.
Sehubungan dengan sikap, maka diperlukan kemampuan pengelolaan emosi

yang baik dari seorang pramuniaga dalam melakukan pekerjaan.

Menurut Goleman (2003) seorang pekerja tentu saja harus dapat
mengelola emosi agar mampu mencapai kinerja yang diinginkan. Dengan

demikian seorang pramuniaga harus memiliki kecerdasan emosi. Dengan

pengelolaan emosi yang baik, seorang pramuniaga dapat menjalankan tugasnya

2

dengan baik pula. Terutama di Indonesia, dimana perusahaan ritel di Indonesia
semakin menjamur.

Perkembangan industri ritel di Indonesia pada awal tahun ini telah
mengalami peningkatan sebesar 7-7,5% setelah dua tahun sebelumnya sempat

mengalami penurunan yang hanya 5% berdasarkan pernyataan dari Aprindo atau

Asosasi Pengusaha Ritel Indonsia (Pablo, 2018). Angka tersebut diperkirakan

akan terus meningkat mengingat akan diadakannya sejumlah acara besar yang
bertempatan di Indonesia yang tentu saja berpengaruh terhadap industri ritel di
Indonesia. Melihat kondisi perkembangan industri ritel yang tidak menentu, tentu
saja para pelaku usaha industri ritel harus terus melakukan inovasi-inovasi untuk
perusahaannya agar dapat terus bersaing dengan industri ritel lainnya. Inovasi

atau perubahan yang dilakukan tentu saja perubahan dari segi eksternal dan

perubahan dari segi internal. Dari segi eksternal misalnya, melakukan inovasi

berupa pelayanan lebih, promo harga, atau mendesain ulang tempat. Sedangkan
dari segi internal salah satunya adalah mengenai tenaga kerja. Bintoro dan
Daryanto (2017) mengartikan karyawan atau tenaga kerja adalah orang asing
yang bertujuan untuk bekerja di sebuah perusahaan tertentu. Karyawan memiliki

peran yang penting bagi keberhasilan sebuah perusahaan. Dimana pengadaan

karyawan hendaknya memperhatikan analisis pekerjaan, uraian pekerjaan,
spesifikasi pekerjaan, persyaratan pekerjaan serta penyederhanaan pekerjaan.

Perusahaan diharapkan dapat menunjukkan eksistensinya dalam hal yang
positif. Apabila sebuah perusahaan memiliki karyawan yang mampu menujang
eksistensi perusahaan kearah yang positif melalui prestasi kerja yang baik, maka

dapat membantu mendorong perusahaan menjadi sebuah perusahaan yang

berhasil. Termasuk pada jenis perusahaan yang bergerak di bidang industri ritel.
3

Menurut Utomo (2010) industri ritel merupakan bisnis dimana keseluruhan
aktivitasnya berhubungan dengan penjualan barang atau jasa. Aktivitas tersebut
dilakukan oleh perusahaan atau industri bisnis secara langsung kepada konsumen
akhir guna diperuntukan sebagai keperluan pribadi, rumah tangga, atau keluarga

Komentar