PT.Surya Berkat Indonesia adalah perusahaan manufaktur yang
bergerak dalam bidang pembuatan pakaian tidur orientasi ekspor, yang
didirikan pada tanggal 10 Desember 2013, pertama berdiri hanya mempunyai
50 unit mesin jahit dan gedung yang kecil (gedung sewa dari orang lain). Kini
seiring berjalannya waktu dengan kerja keras dan usaha yang tiada henti
PT.Surya Berkat Indonesia telah memiliki kurang lebih 200 unit mesin jahit
dengan 1.500 orang karyawan.
Departemen pada PT. Surya Berkat Indonesia:
Departemen Personalia & Umum
Departemen Marketing
Departemen Pembelian Bahan Baku
Departemen Accounting (Keuangan)
Departemen Produksi
Terdiri dari : bagian potong dan bagian produksi jahit
Departemen Ekspor
Sampai saat ini PT.Surya Berkat Indonesia masih terus menerus mengevaluasi
diri dan berbenah diri untuk menjadi lebih baik dalam segala hal dan mampu
bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis.
4. Pertimbangkan di line mana order akan dijalankan sesuai dengan sumber
daya.
5. Rencanakan pemaiakain jam kerja yang akan digunakan disesuaikan
dengan sumber daya.
6. Lakukan PP meeting (Pre Produsction Meeting); rapat sebelum produksi
mulai berjalan.
7. Guna menghindari konflik, diskusikan dengan setiap Kepala Line
pengaturan tersebut.
8. Periksa/konfirmasi ke kepala line kesiapan sumber daya (operator dan
mesin) di line.
9. Awasi (kontrol) line produksi dan order-order yang sedang berjalan.
10. Evaluasi pendapatan hasil produksi ruangan, sesuaikan dengan rencana
produksi ruangan.
11. Jika terjadi penyimpangan dalam pencapaian hasil produksi, segera
informasikan kepada kepala line yang bersangkutan.
12. Lakukan pengawasan (kontrol) terhadap bahan mentah/garment dan
aksesoris yang datang ke line yang bersangkutan.
13. Jika terjadi penyimpangan-penyimpangan, segera lakukan penyesuaian
dengan ruangan.
14. Buat shipment planning (rencana kirim) mingguan.
15. Lakukan hubungan komunikasi langsung dengan personil di luar
lingkungan ruangan.
16. Lakukan pengawasan terhadap kebersihan dan ketertiban ruangan.
28
Posisi/Jabatan : Kepala Line Jahit/ Production Foreman
Bertanggung jawab kepada : Kepala Ruangan jahit
1. Pelajari Order Produksi (OP) dari kepala ruangan. Pelajari mengenai urutan
proses dan keterangan prosesnya.
2. Atur mesin dari awal sampai akhir. Bila terjadi kekurangan mesin segera
komunikasikan dengan Kepala Ruangan.
3. Atur operator untuk mengerjakan tiap-tiap proses dan sesuaikan dengan
kemampuan masing-masing.
4. Periksa kesiapan mesin yang akan digunakan sesuai dengan prosesnya,
perhatikan:
1. Jenis mesin
2. Kondisi mesin; siap pakai atau perlu diservice ulang
3. Jumlah mesin
5. Periksa kesiapan bahan baku dan aksesoris untuk order yang akan jalan.
6. Buat 1 buah garment untuk ACC 1 (ACC : bahasa garment untuk diperiksa dan
disetujui) sesuai contoh dari buyer (buyer : bahasa garment untuk pembeli).
Kirimkan garment tersebut ke bagian Quality Control (QC) untuk diperiksa,
yang perlu ditanyakan kemudian adalah:
1. Apakah garment tersebut sesuai dengan permintaan Buyer.
2. Bila disetujui (ACC) mintalah bukti ACC dari petugas QC.
3. Bila tidak disetujui, mintalah penjelasan penyebabnya beserta
buktinya dan saran untuk perbaikan.
7. Informasikan komentar-komentar dari QC kepada operator, agar kesalahan
tidak terulang ketika mengerjakan partai besar. 29
8. Pastikan kembali cara kerja membuat garment sudah dimengerti atau belum
oleh operator dan apakah cara kerjanya sudah benar atau belum.
9. Pantau dan awasi kerja setiap operator, jika ditemukan kesulitan atau
penyimpangan segera perbaiki dan beri contoh pengerjaan yang benar.
10. Pada saat partai besar sudah dikerjakan, siapkan 3 buah garment dan serahkan
kepada bagian QC untuk diperiksa (ACC-2). Mintalah laporan mengenai hasil
pemeriksaan dan informasikan keterangan tersebut kepada operator jahit.
Untuk menghindari kesalahan yang sama pada pengerjaan selanjutnya.
11. Evaluasi target setiap 2 jam, bila ditemukan ada yang tidak mencapai target,
maka lakukan:
1. Tanyakan kesulitan operator, ditempat kerjanya.
2. Perhatikan cara kerjanya apakah sudah sesuai dengan yang diajarkan.
3. Berikan kemnali contoh cara kerja yang benar bila perlu.
4. Pastikan suplai barang lancar, jika tidak:
12. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan
Posisi/Jabatan : Operator Jahit / Production Operator
Bertanggung jawab kepada : Atasannya masing-masing
1. Lakukan pengecekkan sebelum mulai bekerja, terhadap hal-hal berikut:
a. Bersihkan mesin agar bersih dari debu dan minyak, mesin siap pakai atau
tidak rusak, pengaman jarum dan kaca pengaman mata dalam keadaan
terpasang.
b. Siapkan alat-alat/perlengkapan jahit seperti meteran yang sudah dikalibrasi,
gunting, sekoci, pinset, jarum jahit yang sesuai dengan jenis kain yang akan
dikerjakan. 30
2. Untuk memulai menjahit, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
a. Lakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur kerja yang terdapat dalam Order
Produksi.
b. Capai target per-proses per-jam sesuai dengan standar yang ditetapkan.
c. Sesuaikan hasil jahitan dengan sampel dari buyer
d. Potong benang sisa hasil jahitan, tidak boleh panjang dan harus bersih.
3. Laporkan kepada Kepala Line mengenai kesulitan yang ditemui, seperti:
a. Bila ada masalah pada saat mulai pekerjaan
b. Bila terjadi kerusakan mesin yang terjadi pada saat proses jahit
c. Bila hasil potong yang dijahit sedah habis atau menunggu proses selanjutnya
d. Bila ditemukan kesulitan pada proses jahit.
4. Perhatikan hal-hal berikut:
a. Kerapihan dan kebersihan lingkungan kerja, menyapu secara berkala.
b. Bila meninggalkan mesin, mesin harus dalam keadaan mati (tidak
tersambung listrik).
c. Dilarang mengubah, setelan mesin/memperbaiki mesin tanpa ijin dari
atasan/montir (maintenance)
d. Dilarang merubah susunan mesin/menukarnya tanpa ijin dari atasan.
e. Dilarang merubah model jahitan.
f. Dilarang menjahit bahan/melakukan pekerjaan yang bukan ditugaskan oleh
atasan.
g. Penukaran jarum yang patah harus disertai dengan semua bagian jarum yang
patahnya dan sesuai dengan tipe ukuran jarum.
h. Hasil jahitan harus disimpan dengan rapi dan terikat dalam bundel.
bergerak dalam bidang pembuatan pakaian tidur orientasi ekspor, yang
didirikan pada tanggal 10 Desember 2013, pertama berdiri hanya mempunyai
50 unit mesin jahit dan gedung yang kecil (gedung sewa dari orang lain). Kini
seiring berjalannya waktu dengan kerja keras dan usaha yang tiada henti
PT.Surya Berkat Indonesia telah memiliki kurang lebih 200 unit mesin jahit
dengan 1.500 orang karyawan.
Departemen pada PT. Surya Berkat Indonesia:
Departemen Personalia & Umum
Departemen Marketing
Departemen Pembelian Bahan Baku
Departemen Accounting (Keuangan)
Departemen Produksi
Terdiri dari : bagian potong dan bagian produksi jahit
Departemen Ekspor
Sampai saat ini PT.Surya Berkat Indonesia masih terus menerus mengevaluasi
diri dan berbenah diri untuk menjadi lebih baik dalam segala hal dan mampu
bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis.
Sehubungan dengan penulis ditempatkan kerja praktek pada bagian produksi
jahit maka deskripsi jabatan hanya menguraikan tentang bagian produksi jahit
saja.
Tugas dan tanggung jawab:
Posisi/Jabatan : Kepala Ruangan / Production Supervisor
1. Menerima Intruksi kerja dari bagian perencana produksi
2. Standar waktu yang dibutuhkan untuk pengelesaian order/style
disesuaikan dengan keadaan ruangan.
3. Tetapkan waktu mulai berjalannya produksi dan waktu selesainya order
dikerjakan.
4. Pertimbangkan di line mana order akan dijalankan sesuai dengan sumber
daya.
5. Rencanakan pemaiakain jam kerja yang akan digunakan disesuaikan
dengan sumber daya.
6. Lakukan PP meeting (Pre Produsction Meeting); rapat sebelum produksi
mulai berjalan.
7. Guna menghindari konflik, diskusikan dengan setiap Kepala Line
pengaturan tersebut.
8. Periksa/konfirmasi ke kepala line kesiapan sumber daya (operator dan
mesin) di line.
9. Awasi (kontrol) line produksi dan order-order yang sedang berjalan.
10. Evaluasi pendapatan hasil produksi ruangan, sesuaikan dengan rencana
produksi ruangan.
11. Jika terjadi penyimpangan dalam pencapaian hasil produksi, segera
informasikan kepada kepala line yang bersangkutan.
12. Lakukan pengawasan (kontrol) terhadap bahan mentah/garment dan
aksesoris yang datang ke line yang bersangkutan.
13. Jika terjadi penyimpangan-penyimpangan, segera lakukan penyesuaian
dengan ruangan.
14. Buat shipment planning (rencana kirim) mingguan.
15. Lakukan hubungan komunikasi langsung dengan personil di luar
lingkungan ruangan.
16. Lakukan pengawasan terhadap kebersihan dan ketertiban ruangan.
28
Posisi/Jabatan : Kepala Line Jahit/ Production Foreman
Bertanggung jawab kepada : Kepala Ruangan jahit
1. Pelajari Order Produksi (OP) dari kepala ruangan. Pelajari mengenai urutan
proses dan keterangan prosesnya.
2. Atur mesin dari awal sampai akhir. Bila terjadi kekurangan mesin segera
komunikasikan dengan Kepala Ruangan.
3. Atur operator untuk mengerjakan tiap-tiap proses dan sesuaikan dengan
kemampuan masing-masing.
4. Periksa kesiapan mesin yang akan digunakan sesuai dengan prosesnya,
perhatikan:
1. Jenis mesin
2. Kondisi mesin; siap pakai atau perlu diservice ulang
3. Jumlah mesin
5. Periksa kesiapan bahan baku dan aksesoris untuk order yang akan jalan.
6. Buat 1 buah garment untuk ACC 1 (ACC : bahasa garment untuk diperiksa dan
disetujui) sesuai contoh dari buyer (buyer : bahasa garment untuk pembeli).
Kirimkan garment tersebut ke bagian Quality Control (QC) untuk diperiksa,
yang perlu ditanyakan kemudian adalah:
1. Apakah garment tersebut sesuai dengan permintaan Buyer.
2. Bila disetujui (ACC) mintalah bukti ACC dari petugas QC.
3. Bila tidak disetujui, mintalah penjelasan penyebabnya beserta
buktinya dan saran untuk perbaikan.
7. Informasikan komentar-komentar dari QC kepada operator, agar kesalahan
tidak terulang ketika mengerjakan partai besar. 29
8. Pastikan kembali cara kerja membuat garment sudah dimengerti atau belum
oleh operator dan apakah cara kerjanya sudah benar atau belum.
9. Pantau dan awasi kerja setiap operator, jika ditemukan kesulitan atau
penyimpangan segera perbaiki dan beri contoh pengerjaan yang benar.
10. Pada saat partai besar sudah dikerjakan, siapkan 3 buah garment dan serahkan
kepada bagian QC untuk diperiksa (ACC-2). Mintalah laporan mengenai hasil
pemeriksaan dan informasikan keterangan tersebut kepada operator jahit.
Untuk menghindari kesalahan yang sama pada pengerjaan selanjutnya.
11. Evaluasi target setiap 2 jam, bila ditemukan ada yang tidak mencapai target,
maka lakukan:
1. Tanyakan kesulitan operator, ditempat kerjanya.
2. Perhatikan cara kerjanya apakah sudah sesuai dengan yang diajarkan.
3. Berikan kemnali contoh cara kerja yang benar bila perlu.
4. Pastikan suplai barang lancar, jika tidak:
12. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan
Posisi/Jabatan : Operator Jahit / Production Operator
Bertanggung jawab kepada : Atasannya masing-masing
1. Lakukan pengecekkan sebelum mulai bekerja, terhadap hal-hal berikut:
a. Bersihkan mesin agar bersih dari debu dan minyak, mesin siap pakai atau
tidak rusak, pengaman jarum dan kaca pengaman mata dalam keadaan
terpasang.
b. Siapkan alat-alat/perlengkapan jahit seperti meteran yang sudah dikalibrasi,
gunting, sekoci, pinset, jarum jahit yang sesuai dengan jenis kain yang akan
dikerjakan. 30
2. Untuk memulai menjahit, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
a. Lakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur kerja yang terdapat dalam Order
Produksi.
b. Capai target per-proses per-jam sesuai dengan standar yang ditetapkan.
c. Sesuaikan hasil jahitan dengan sampel dari buyer
d. Potong benang sisa hasil jahitan, tidak boleh panjang dan harus bersih.
3. Laporkan kepada Kepala Line mengenai kesulitan yang ditemui, seperti:
a. Bila ada masalah pada saat mulai pekerjaan
b. Bila terjadi kerusakan mesin yang terjadi pada saat proses jahit
c. Bila hasil potong yang dijahit sedah habis atau menunggu proses selanjutnya
d. Bila ditemukan kesulitan pada proses jahit.
4. Perhatikan hal-hal berikut:
a. Kerapihan dan kebersihan lingkungan kerja, menyapu secara berkala.
b. Bila meninggalkan mesin, mesin harus dalam keadaan mati (tidak
tersambung listrik).
c. Dilarang mengubah, setelan mesin/memperbaiki mesin tanpa ijin dari
atasan/montir (maintenance)
d. Dilarang merubah susunan mesin/menukarnya tanpa ijin dari atasan.
e. Dilarang merubah model jahitan.
f. Dilarang menjahit bahan/melakukan pekerjaan yang bukan ditugaskan oleh
atasan.
g. Penukaran jarum yang patah harus disertai dengan semua bagian jarum yang
patahnya dan sesuai dengan tipe ukuran jarum.
h. Hasil jahitan harus disimpan dengan rapi dan terikat dalam bundel.
Kak,kalau non pengalaman bisa gak kak daftar , makasih
BalasHapus