Lowongan Kerja Operator SPBU Solo



 


SPBU adalah tempat dimana kendaraan bermotor dapat mengisi bahan bakar. Di Indonesia, SPBU dikenal sebagai SPBU (singkatan dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum). Namun, masyarakat juga memiliki nama lain untuk SPBU. Misalnya, di sebagian besar wilayah, pompa bensin disebut Pom Bensin, yang berarti pompa bensin. Di beberapa daerah di Maluku, SPBU disebut SPBU. Dan di beberapa daerah Medan, SPBU disebut galon minyak.

Di luar negeri seperti Amerika Serikat dan Eropa, Stasiun Pengisian Bahan Bakar juga digunakan untuk pengisian kendaraan bermotor listrik yang disebut Stasiun Pengisian Tenaga Listrik.

SPBU di Indonesia pada umumnya menyediakan berbagai jenis bahan bakar minyak dan gas, misalnya:

Bensin dan berbagai varian produk Bensin
Solar (solar)
E85 (ethanol gasoline)
LPG dalam berbagai ukuran silinder
Minyak Tanah ("Kerosene")
Compressed Natural Gas (CNG)

Banyak stasiun layanan juga menyediakan layanan tambahan. Misalnya mushola, pompa udara, bak mandi, dll. SPBU modern, biasanya dilengkapi dengan minimarket dan ATM. Tak heran jika SPBU juga menjadi titik pertemuan atau pemberhentian. Bahkan, beberapa SPBU, terutama di jalan raya atau jalan antar kota, memiliki bar atau beberapa restoran cepat saji waralaba.

Di beberapa negara, termasuk Indonesia, SPBU diawaki oleh agen yang memasok pelanggan. Pelanggan kemudian membayar biaya penagihan kepada karyawan. Di negara lain, seperti Amerika Serikat atau Eropa, SPBU tidak dijaga oleh agen; pelanggan mengisi bahan bakar kemudian membayarnya ke petugas loket / loket.
Isi

1 Di Indonesia
2 Perusahaan SPBU
3 Struktur bangunan
Referensi
5 Hubungan luar

Di Indonesia
Pada pertengahan Oktober 2005, Pertamina adalah pemilik tunggal SPBU di Indonesia. Seiring dengan masuknya investasi asing, pada Oktober 2005 Shell menjadi perusahaan swasta pertama yang membuka SPBU di Indonesia yang berlokasi di Lippo Karawaci, Tangerang. Shell menjual bahan bakar beroktan tinggi yang diimpor dari Singapura dan membebankan harga yang kompetitif dengan Pertamina. Selanjutnya, pada akhir 2005, Petronas milik Malaysia juga memasuki sektor ritel bahan bakar minyak dengan membangun SPBU pertamanya di Cibubur.
Pertamina memberikan standar anatomi struktural untuk bangunan bengkel:

Desain bangunan harus disesuaikan dengan karakter lingkungan (misalnya lokasi pintu masuk, keluar, dll);
Elemen bangunan yang disesuaikan dengan iklim dan lingkungan (bilah pelindung matahari, jendela proyeksi, penggunaan bahan dan tekstur yang sesuai);
Desain bangunan SPBU harus sesuai dengan bangunan di lingkungan yang berlaku;
Arsitektur fasilitas pendukung harus diintegrasikan ke dalam bangunan utama;
Semua fasad bangunan harus mengungkapkan detail dan karakter arsitektural yang konsisten;
Variasi bentuk dan garis atap yang menarik;
Bangunan harus beradaptasi dengan panas matahari dan sinar matahari yang dipantulkan dengan membuat kerai dan jalan setapak/jalan setapak yang tertutup;
Bangunan dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil untuk menghindari massa yang berlebihan;

Pedoman
untuk tenda adalah sebagai berikut:

Integrasi antara tenda di mana stasiun layanan dan bangunan diperbolehkan;
Tinggi ambang plafon dihitung dari titik terendah plafon tidak lebih dari 13'9''. Tinggi total kanopi tidak lebih dari 17';
Tidak perlu kanopi atap menggunakan bahan terstruktur atau datar, Anda tidak dapat menggunakan bahan mengkilap atau reflektif; Lampu tabung
warna logo perusahaan tidak dapat digunakan.

Komentar